SUKA DUKA DI CMBBS
UN SMP tlah usai, “ukh.. akhirnya lulus juga..!” seruku seraya menyapa teman-temanku. Aku bukanlah seseorang yang kaya, bukan juga orang yang pintar. Namun aku termasuk orang yang beruntung, betapa tidak pada awalnya aku hanya ingin mencoba seberapa jauh wawasanku terhadap pelajaran, jadi aku mencoba mendaftarkan diri ke salah satu sekolah yang cukup terkenal di pandeglang, itupun kalau tidak karena paksaan ortu, pasti aku tidak akan mau mendaftarkan diriku ke sekolah itu. Bukanya sombong ya... tapi, anehnya walaupun aku mencoba tidak mengerjakan soal-soal dengan sepenuh hati, tapi Allah berkehendak lain, ternyata aku diterima. Wah, babak pertama tlah ku lewati, ternyata ada sekitar 800 orang yang lulus seleksi administrasi, salah satunya aku.
Hari yang kita tunggu-tunggu selama ini akhirnya tiba juga, hari itu adalah hari dimana semua anak saling bersaing memeras otak masing-masing dari mereka agar diterima di sekolah ini. Jam pertama pun tiba, “bal, dah siap blum? Ih.. saya mah udah siap, siap-siap gak ketrima...... haha...”. itulah si "A", walaupun dalam keadaan yang menegangkan pun dia masih bisa tersenyum dia adalah salah satu kawanku yang beruntung dan yang pastinya lebih pintar dari ku. Singkat cerita, waktunya istirahat “hah... tak terasa akhirnya beres juga... gimana yan? Bisa? Berapa soal yang gak dijawab?”, “weh... Cuma dikit yang gak dijawab...” “enak kamu, dah punya banyak pengalaman..ah dah.. aku mau istirahat dulu... pusing...” . kami diberi waktu istirahat hanya 20 menit gak bakalan kerasa.... tapi, tetap ku nikmati dengan serelax mungkin. Huh, akhirnya jam kedua... seperti jam sebelumnya, ketemu soal-soal yang bejibun. Singkat cerita, test hari kedua telah ku lewati. Tinggal nunggu hasilnya deh.....
Dag, dig, dug.... subhanallah.... perasaan dadaku gak pernah berdegup secepat ini... “eh dara, gimana dar? Pengumumannya dah ada belum?” “wah ketingalan kereta kamu bal.... kan udah dari tadi siang ditempel dimading....” jawabnya dengan tersenyum meledekku. Dengan perlahan menuju mading pegumuman.. dalam hatiku sempat tersirat “pasti gak bakalan diterima..” tapi maha suci Allah, ternyata aku diterima dengan segera ku langsung bersujud berterima kasih pada sang pencipta... “eits.. perjalanan belum selesai jangan seneng dulu bal...” kata salah satu temanku yang tidak senang atas keberhasilanku. Never mind, namanya orang, berbeda pendapat gak papa lah. Ngomong-ngomong soal diremehin, aku sering sekali diremehin... tapi aku gak mau menyerah begitu saja, akan kutunjukkan pada semuanya bahwa aku bisa jadi lebih baik. Ah kok jadi gak nyambung gini... kembali ke our topic. Sampai mana tadi ya.... oiya sampai aku melihat pengumuman. Keesoksn harinya kujalani hari-hari di sekolahku seberti biasanya... hingga hari dimana kita memeras otak lagi untuk mengerjakan semua soal yang berhubungan dengan seberapa besar IQ kita. Duh, mimpi apa aku.... ini kali kedua aku bersyukur sekali pada Allah. “I waw soalnya susah mana habis ini tes keagamaan lagi... huft” begitulah celotehan murid-murid sesudah mengerjakan soal-soal tes IQ. Dalam hatiku hanya berkata “kalo emang rejeki gak akan kemana...” eh, ternyata Allah masih bersamaku dari 23 orang yang mendaftar dari sekolahku, hanya 10 yang diterima dan 1 orang lagi menjadi cadangan ofcourse termasuk aku. Pada awalnya aku menjalani semua ini dengan tidak ikhlas, namun setelah aku pikir-pikir berapa banyak pengorbanan yang sudah orang tuaku berikan demi mewujudkan impian mereka yaitu memiliki anak yang pintar, bukan hanya pintar didunia, tapi pintar soal akhirat juga karena aku hanyalah anak satu-satunya, jadi akulah tumpuan bagi orang tuaku. Selain itu, karena kami tidak memiliki mobil, jadi kita hanya dapat mengendarai dua motor untuk sampai kesini. Ah... pokoknya masih banyak lagi deh pengorbanan yang diberikan ortuku untukku.
Akhirnya hari pertama di CMBBS pertama kali masuk, aku merasa asing tapi seneng.... hari pertama kita tidak melakukan apa-apa hanya membereskan lemari dan kasurnya masig-masing. Malam harinya kita berkumpul di RKB gak ngerti apa panjangannya, mungkin Ruang Kita Bersama...hehe. disitu kita dikumpulkan untuk diperkenalkan dengan apa-apa yang harus kita lakukan di CMBBS oh iya ketinggalan kita juga diperkenalkan dengan penjaga keamanan di CM ialah excelone inilah orang-orang yang paling disiplin di CM. Pada awalnya, aku tidak merasa terusik dengan adanya excelone. Ternyata mereka begitu otoriter terhadap kita semua. Selain itu, ada yang dinamakan dengan LO mereka adalah pembimbing kami pada saat Mabis. Hari-hari terasa sangat lama disana, namun semuanya terasa indah bagi kami. Hingga suatu saat, diadakanlah sebuah sesi untuk mencurahkan semu isi hatinya kepada sang MC, namun acara ini tidak berjalan dengan lancar, karena pada saat sitengah-tengah acara excelone datang dan langsung membentak kami tanpa alasan yang jelas. Dari situlah aku berfikiran pasti ada apa-apanya....
Hore....... akhirnya hari terakhir.... Hari berikutnya adalah hari terakhir dalam acara MABIS ini, pada hari itu kami semua mengadakan acara api unggun, pentas seni, n makan-makan. Namun, sebelum acara dimulai, kami berkumpul di perpustakaan untuk membuat candle light circle yang bertujuan untuk merenungi semua kesalahan kita dimasa lampau, tapi lagi-lagi excelone datang mengganggu acara. Ternyata mereka masih ingin melihat kita menderita, di perpustakaan kita disuruh berdiri dan beberapa dari kami diminta untuk menampar salah satu dari LO, pokoknya semua ada deh di perpus. Yang seremnya lagi, kita semua dibuat nangis karena ternyata semua itu hanya rekayasa dari pihak OSIS, dengan menangis tersedu-sedu, kami menyanyikan Mars CMBBS. Singkat cerita, sampailah pada acara puncak yaitu, pensi antar kelompok, n api unggun, acara waktu malam itu sungguh mengesankan, dan dari situlah kita mengetahui bahwa semua ini adalah sandiwara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar